Penggunaan skincare pria di Indonesia terus menunjukkan peningkatan dari hari ke hari. Meski mungkin belum ada di level yang sama dengan penggunaan skincare wanita, tingkat kesadaran pria untuk mulai menggunakan produk perawatan kulit semakin naik. Kira-kira, faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya hal tersebut?
Secara global, sebenarnya industri skincare pria memang tengah menunjukkan tren yang positif. Data dari Statista menemukan bahwa pasar skincare pria global pada tahun 2021 ada di angka US$70,5 miliar, jauh lebih tinggi dibanding pasar skincare pria global tahun 2018 yang ada di angka US$60,1 miliar.
Di Indonesia sendiri, industri perawatan pria bernilai Rp7,9 triliun. Senada dengan temuan tersebut, data dari Euromonitor memprediksi bahwa industri perawatan pria Indonesia akan terus meningkat. Salah satu alasan terbesarnya adalah karena tingkat pembelian produk perawatan pria terus meningkat dari tahun ke tahun.
Tidak dapat dimungkiri, pergeseran tren budaya menjadi salah satu pemicu naiknya penggunaan produk skincare pria. Beberapa tahun belakangan ini, budaya Korea Selatan sedang digemari di Indonesia. Bukan hanya produk budaya seperti K-drama dan K-pop saja yang diminati, tapi kebiasaan-kebiasaan masyarakat Korea Selatan pun mulai diikuti.
Kebiasaan pria Korea Selatan untuk merawat diri dengan menggunakan produk skincare kini banyak diikuti oleh kalangan pria Indonesia. Merawat diri dinilai dapat meningkatkan penampilan dan bahkan kepercayaan diri.
Terlebih, kini penampilan bersih ala K-pop idol pun banyak dianggap sebagai sesuatu yang ideal. Maka, tak mengherankan jika kemudian produk skincare Korea banyak diburu oleh konsumen Indonesia dan brand pun berlomba-lomba menghadirkan produk yang sejalan dengan permintaan tersebut.
Di samping pengaruh budaya pop Korea Selatan, pertumbuhan industri skincare pria di Indonesia juga masih ada kaitannya dengan pasca pandemi.
Pandemi COVID-19 telah mengubah kebiasaan konsumen pria Indonesia. Selama pandemi, muncul kebiasaan baru yang berhubungan dengan higienitas, seperti mencuci tangan. Tanpa banyak disadari, hal ini telah mendorong konsumen pria untuk lebih memperhatikan kebersihan diri.
Selain itu, waktu yang lebih banyak dihabiskan di dalam rumah membuat konsumen lebih mudah mengakses informasi mengenai perawatan diri. Setelah pandemi, konsumen pria kini mencari alternatif produk perawatan yang dapat digunakan secara mandiri di rumah dan bisa membantu mereka menjaga mood agar tetap produktif.
Maka, tidak heran jika kemudian banyak konsumen pria yang menggunakan produk skincare lengkap. Tidak hanya terbatas pada produk yang sudah umum digunakan seperti sabun wajah, tapi juga meluas ke ragam produk lainnya, seperti pelembap, tabir surya, serum, hingga sheet mask.
Bahkan perawatan diri yang dilakukan pun tidak hanya terbatas pada area wajah, namun juga pada bagian tubuh lainnya. Salah satu contohnya adalah penggunaan shower gel dan body lotion sebagai skincare wajib pria. Keduanya menjadi populer selama pandemi karena dapat menjaga kebersihan sekaligus kesehatan.
Menariknya, konsumen pun lebih jeli dalam memilih produk-produk tersebut. Mereka tidak sekadar memilih produk yang tersedia di pasaran, tapi juga menyesuaikan dengan preferensi. Misalnya, mereka membeli shower gel dengan aroma yang menenangkan untuk digunakan saat mandi setelah beraktivitas. Contoh lainnya adalah memilih produk lotion yang bisa membangkitkan semangat ketika dikenakan pada pagi hari.
Meningkatnya penggunaan skincare pada konsumen pria Indonesia adalah sebuah peluang bagi para produsen. Namun, peluang ini juga datang dengan tantangan.
Pasalnya, kini konsumen pria pun lebih cermat dan detail dalam memilih produk perawatan diri. Beberapa bahkan sudah memiliki preferensi khusus dalam memilih produk. Untuk dapat menjawab tantangan tersebut, maka pengembangan produk skincare pria tidak boleh dilakukan sembarangan.
Industri skincare pria Indonesia tengah menunjukkan peningkatan. Bahkan tren positif ini diprediksi akan terus berkembang hingga tahun-tahun mendatang. Untuk mengoptimalkan potensi pasar tersebut, Givaudan menghadirkan sebuah solusi yang didukung oleh riset revolusioner di bidang neurobiologi, MoodScentz™+.
Dengan kemampuan pengukuran neurobiologi terbaru berdasarkan penggalian data yang ekstensif, MoodScentz™+ memungkinkan pembuat produk perawatan pria untuk membuat komposisi yang meningkatkan emosi secara positif. MoodScentz™+ akan membantu pengembangan produk perawatan pria dengan menyediakan kombinasi bahan-bahan yang terbukti mampu meningkatkan suasana hati penggunanya.