Penduduk Muslim menjalani hidup mereka dengan cara yang halal, termasuk dalam penggunaan kosmetik dan kecantikan. Industri kecantikan halal meliputi banyak hal, mulai dari bahan, pembuatan, pengemasan, dan penyimpanan yang bebas dari (dan tidak bersentuhan dengan) bahan yang berasal dari hewan, minuman beralkohol dan turunannya, darah, bangkai, serta kandungan yang berbahaya. Selain itu, diperlukan pula kepastian bahwa produk diproses dengan alat-alat yang tidak terkontaminasi oleh kotoran.
Menurut Business Wire, pasar kosmetik halal global akan mencapai nilai $104,2 miliar pada tahun 2027, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 20% selama periode 2020-2027. Dipimpin oleh Asia Tenggara, ini adalah salah satu industri dengan pertumbuhan tercepat di negara-negara mayoritas Muslim seperti Indonesia dan Malaysia.
Bukan tanpa alasan, masifnya pertumbuhan industri kecantikan halal tidak terlepas dari beberapa faktor yang menjadi penggerak utamanya. Didorong oleh ketiga faktor utama di atas, tren industri kecantikan halal diprediksi akan terus meningkat. Kemunculan berbagai produk kecantikan halal pun menjadi salah satu indikatornya—menawarkan gaya hidup yang modern tanpa mengabaikan ajaran Islam.